Best Selling

. Berhubung Forum di Weddingku sudah di hapus oleh Admin weddingku dengan alasan: "Maaf, data diskusi sudah tidak ada lagi!" maka kita bisa berinteraksi di sini .

Wednesday, November 26, 2008

Kisah Nyata Varikokele - Buddy

Nama saya Buddy Indrasakti, a/s/l : 38/M/Bandung. Istri umur 33 tahun. Married Juli thn 1998.
Pada awal-awal pernikahan kami tidak pernah kepikiran ada suatu hal terjadi di kehidupan reproduksi kami. Kami lalui secara biasa saja. Bulan pertama, kedua, ketiga... masih belum ada tanda-tanda kehamilan, kami pikir itu wajar. Waktu itu kami berdua masih bekerja di perusahaan swasta yg berbeda.

Juli 1999
Koq masih belum ada tanda-tanda juga ya ? Mulailah kami berpikir, keliatannya ada sesuatu diantara kami. Hubungan suami istri berjalan dengan normal sekali. Saya mulai sedikit panik. Ada apa ini. Belum lagi mulailah teman,saudara menanyakan, koq masih belum ada momongan sih ? Yang paling mengena adalah bila pertanyaannya "Ga bisa ya ?" Sundanya sih "Teu bisaeun nya?" Hmm.. kalau ingat itu.. Sampai sekarang, bila saya mendapatkan pasangan yang belum punya momongan, paling anti bilang begitu. Walaupun berkesan gurauan.
Saya langsung menghubungi teman dekat, dr.Tjandra di Jakarta untuk membahas masalah ini. Walau kakak sendiri dr, rasanya lebih enak ngobrol dengan teman. Dr.Tjandra menyarankan untuk analisa sperma di laboratorium. Karena menurutnya, langkah awal yang paling mudah adalah analisa sperma. Saya menurut, pergi ke lab sendiri, mengambil hasil sendiri, dan membaca sendiri (hanya membandingkan dengan standard yang ada). Hasilnya... Kacau !!! Semua dibawah standard. Hanya jumlah ejakulat, jumlah spermatozoa, bau, viksositas yang normal. Motilitas, morfologi, ancurr... Saya langsung down waktu itu. Merasa ada yang cacat dalam diri saya. Untungnya dr.Tjandra memberi semangat, dengan hanya bilang,"itu biasa.. ga istimewa koq. Gampang penanganannya. Operasi !" Hah ? Operasi pikirku. Tapi untung, ternyata hanya operasi kecil. Atas sarannya, saya konsul dengan dr.Herman Wibisana sp.And di Bandung, dan setelah diperiksa hasil lab dan memeriksa testis, hasilnya Varikokel kiri dan kanan. Pembengkakan cukup besar. Tambah down deh !! Komplitlah pikirku.. kiri dan kanan... Obatnya adalah OPERASI !! Ga ada jalan lain. Saya disuruh untuk USG testis, untuk mengetahui lebih jelas, bagian mana dan berapa besar pembengkakaknnya.
Waktu itu saya penasaran, dan mencari opini lain. Saya ke Jakarta, dan bertemu dengan dr. Hermawan Ludirdja sp.And, yang ternyata adalah teman ibu saya. Dia menjelaskan sangat detail, apa itu varikokel, dan apa yang menyebabkannya. Pembuluh darah balik yang tidak sempurna menyebabkan bertumpuknya darah di satu tempat. Ibarat selang air yang ditutup di satu sisinya, lama2 ditengahnya membengkak karena tumpukan air. Nah, bertumpuknya darah akan menaikkan suhu di testis. Sedangkan suhu testis tidak boleh lebih tinggi dari suhu tubuh. Akibatnya produksi sperma akan terganggu. Itu inti dari varikokel. Disamping itu, celana jeans ketat atau celana dalam ketat.. ya...kadang2 saya menggunakannya.. Rokok dan alkohol ? Mmm... jauh deh.. ga pernah... Berendam air panas / sauna... hampir tidak pernah... Orang Asia memang pembuluh darahnya lebih kecil dibanding ras bule.. Nah itu juga dibenarkan.. hehe... secara kita orang Asia gitu loh.. Obatnya sama OPERASI !
Masih penasaran, pergilah ke dr. Anita Gunawan sp.And, tetap obatnya sama OPERASI !

Akhirnya, kakak-ku, om-ku yang juga dokter menyarankan untuk tindakan operasi saja. Pada saat menentukan hari H, saya buka website mengenai varicocelle... Dari situ saya sadar... bukan saya sendiri yang menderita varikokel. Wow !! SAYA TIDAK SENDIRI !!! Yang paling saya ingat adalah, 40% pria recovery nya 1 tahun pasca operasi, 40% pada tahun ke-2 dan 20% lebih dari 2 tahun.. Inginnya sih masuk ke 40% pertama.. Tapi ya, pilih deh yang jelek, supaya ga kecewa. Pilih yg 20% aja. Menghibur diri.
=========================================
bersambung di judul: operasi dan hasilnya - Kisah Buddy

1 comment:

  1. Suami juga didiagnosa yang sama, mau tanya mengenai tindakan operasi, apakah menyakitkan karena sepertinya suami agak kuatir mengenai hal itu.

    ReplyDelete

Adsense Indonesia